Sabtu, 12 Juli 2014

PENGARUH BAHASA IBU DALAM PEMEROLEHAN BAHASA PADA NAYLA (5 TAHUN)



PENGARUH BAHASA IBU DALAM PEMEROLEHAN BAHASA PADA NAYLA (5 TAHUN)
Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Psikolinguistik
Dosen Pengampu: Eka Yuli Astuti




Disusun oleh
Nama                   : Tri Nurjanah
Nim            : 2601411131
Rombel      : 05




UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Komunikasi ini tidak hanya dilakukan oleh manusia dewasa, namun juga oleh anak-anak. Cara anak berkomunikasi ialah dengan mendengarkan lalu meniru bunyi-bunyi yang didengarnya. Bahasa ibu sebagai bahasa yang dikuasai pertama oleh anak dalam penggunaan sehari-hari di lingkungannya berpengaruh besar terhadap pemerolehan bahasa sang anak. Tahapan-tahapan berbahasa tersebut memberikan pengaruh yang besar dalam proses pemerolehan bahasa anak.

1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam proposal ini yaitu:
1. Bagaimana proses pemerolehan bahasa anak?
2. Bagaimana pengaruh bahasa ibu terhadap pemerolehan bahasa anak?

1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses pemerolehan bahasa anak.
2. Mengetahui pengaruh bahasa ibu terhadap pemerolehan bahasa anak.

1.4 MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai umpan balik dalam penyempurnaan pengajaran bahasa pada anak sejak dini. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa, dosen dan peneliti lain.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian tentang pemerolehan bahasa anak juga telah dilakukan sebelumnya oleh Soenjono Dardjowidjojo yang telah meneliti cucunya yang bernama Echa dan sekaligus dijadikan judul bukunya. Penelitian yang dilakukan Soenjono ini bersifat longitudinal, yaitu penelitian bahasa yang berkaitan dengan perkembangan anak dari satu waktu ke waktu yang lain. Hasil dari penelitian tersebut menekankan bahwa jadwal dalam pemunculan bunyi adalah jadwal biologis, dan bukan jadwal kronologis masing-masing anak. Dengan demikian tidak mustahil bahwa ada anak yang telah memperoleh bunyi getar [r] jauh lebih awal dari umur 49 bulan seperti yang dinyatakan oleh Jakobson (1968), tiap anak memperoleh bunyi yang berbeda-beda pula. Yang universal adalah urutannya. Tidak ada anak yang memperoleh bunyi getar [r] sebelum bunyi hambat [p].

2.2 KAJIAN TEORI
2.2.1 Pemerolehan Bahasa
Pemerolehan bahasa adalah proses penguaasaan bahasa yang dilakukan oleh seseorang secara alamiah, tidak sadar, sehingga tidak ada kurikulum dan bantuan guru dalam proses pemerolehan bahasa tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Dardjowidjoyo (2003:225) menyatakan bahwa pemerolehan bahasa atau language acquisition adalah proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural pada waktu dia belajar bahasa ibunya.
Menurut Chaer (2003: 167) pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak kanak-kanak ketika memperoleh bahasa pertamanya, atau bahasa ibunya. Bahasa tersebut diperoleh sejak indra-indra pada seseorang anak mulai bekerja dengan baik. Ketika organ visual, pendengaran, pengecapannya telah bekerja dengan baik, ia akan memposes di pusat otaknya mengenai apa yang dilihat dengan mata, apa yang dia dengar dengan telinganya, dan apa yang ingin dia kemukakan dengan lidahnya. Dengan indra-indra tersebut, terciptalah suatu rangkaian berbahasa dari kosakata yang sederhana hingga rumit sesuai dengan lingkungan tempat anak berinteraksi (Winarsih 2007: 41). Sedangkan menurut Kiparsky (dalam Tarigan 1988:1) menyatakan bahwa pemerolehan bahasa adalah suatu proses yang digunakan oleh anak untuk menyesuaikan serangkaian hipotesis dengan ucapan orang tua sampai dapat memilih kaidah tata bahasa yang paling baik dan paling sederhana dari bahasa yang bersangkutan.

2.2.2 Bahasa Ibu
Bahasa ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai oleh anak dan menggunakannya dalam aktivitas kesehariannya untuk menyampaikan pemikiran, perasaan, dan segala kebutuhannya.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 PENDEKATAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Dengan pendekatan teoretis, penelitian ini menggunakan teori analisis pemerolehan bahasa dan pengaruh bahasa ibu. Pendekatan metodologis dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini bersifat kualitatif karena hasil akhir pada penelitian ini berupa tulisan.

3.2 DATA DAN SUMBER DATA
Data diambil dari tuturan Nayla, anak berumur 5 tahun yang masih banyak belajar bahasa dari tuturan ibunya.

3.3 TEKNIK PENGAMBILAN DATA
Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan observasi. Dengan wawancara, penulis mengetahui sejauh mana pemerolehan bahasa yang telah dikuasai Nayla. Sedangkan observasi dilakukan dengan mengamati percakapan Nayla dengan ibunya.



3.4 PENYAJIAN DATA
Jadwal penelitian yang dilakukan oleh penulis:

Minggu 1
Minggu 2
Minggu 3
Prapenelitian
V


Tahap penelitian

V

Penyusunan penelitian


V


DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2000. Psikolinguistik. Jakarta: Grasindo.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar