PENGARUH BAHASA IBU DALAM PEMEROLEHAN BAHASA PADA NAYLA
(5 TAHUN)
Disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Psikolinguistik
Dosen Pengampu: Eka Yuli Astuti
Disusun
oleh
Nama : Tri
Nurjanah
Nim : 2601411131
Rombel : 05
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting.
Komunikasi ini tidak hanya dilakukan oleh manusia dewasa, namun juga oleh
anak-anak. Cara anak berkomunikasi ialah dengan mendengarkan lalu meniru
bunyi-bunyi yang didengarnya. Bahasa ibu sebagai bahasa yang dikuasai pertama
oleh anak dalam penggunaan sehari-hari di lingkungannya berpengaruh besar
terhadap pemerolehan bahasa sang anak. Tahapan-tahapan berbahasa tersebut
memberikan pengaruh yang besar dalam proses pemerolehan bahasa anak.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam proposal ini yaitu:
1. Bagaimana proses pemerolehan bahasa anak?
2. Bagaimana pengaruh bahasa ibu terhadap pemerolehan
bahasa anak?
1.3
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui proses pemerolehan bahasa anak.
2. Mengetahui pengaruh bahasa ibu terhadap pemerolehan
bahasa anak.
1.4
MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara
teoretis maupun praktis. Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat
digunakan sebagai umpan balik dalam penyempurnaan pengajaran bahasa pada anak
sejak dini. Secara praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi
mahasiswa, dosen dan peneliti lain.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian tentang pemerolehan bahasa anak juga telah
dilakukan sebelumnya oleh Soenjono Dardjowidjojo yang telah meneliti cucunya
yang bernama Echa dan sekaligus dijadikan judul bukunya. Penelitian yang
dilakukan Soenjono ini bersifat longitudinal, yaitu penelitian bahasa yang
berkaitan dengan perkembangan anak dari satu waktu ke waktu yang lain. Hasil
dari penelitian tersebut menekankan bahwa jadwal dalam pemunculan bunyi adalah
jadwal biologis, dan bukan jadwal kronologis masing-masing anak. Dengan
demikian tidak mustahil bahwa ada anak yang telah memperoleh bunyi getar [r]
jauh lebih awal dari umur 49 bulan seperti yang dinyatakan oleh Jakobson
(1968), tiap anak memperoleh bunyi yang berbeda-beda pula. Yang universal
adalah urutannya. Tidak ada anak yang memperoleh bunyi getar [r] sebelum bunyi
hambat [p].
2.2
KAJIAN TEORI
2.2.1 Pemerolehan Bahasa
Pemerolehan
bahasa adalah proses penguaasaan bahasa yang dilakukan oleh seseorang secara
alamiah, tidak sadar, sehingga tidak ada kurikulum dan bantuan guru dalam
proses pemerolehan bahasa tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat
Dardjowidjoyo (2003:225) menyatakan bahwa pemerolehan bahasa atau language
acquisition adalah proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara
natural pada waktu dia belajar bahasa ibunya.
Menurut Chaer
(2003: 167) pemerolehan bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak
kanak-kanak ketika memperoleh bahasa pertamanya, atau bahasa ibunya. Bahasa
tersebut diperoleh sejak indra-indra pada seseorang anak mulai bekerja dengan
baik. Ketika organ visual, pendengaran, pengecapannya telah bekerja dengan
baik, ia akan memposes di pusat otaknya mengenai apa yang dilihat dengan mata,
apa yang dia dengar dengan telinganya, dan apa yang ingin dia kemukakan dengan
lidahnya. Dengan indra-indra tersebut, terciptalah suatu rangkaian berbahasa
dari kosakata yang sederhana hingga rumit sesuai dengan lingkungan tempat anak
berinteraksi (Winarsih 2007: 41). Sedangkan menurut Kiparsky (dalam Tarigan
1988:1) menyatakan bahwa pemerolehan bahasa adalah suatu proses yang digunakan
oleh anak untuk menyesuaikan serangkaian hipotesis dengan ucapan orang tua
sampai dapat memilih kaidah tata bahasa yang paling baik dan paling sederhana
dari bahasa yang bersangkutan.
2.2.2 Bahasa Ibu
Bahasa ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai oleh anak
dan menggunakannya dalam aktivitas kesehariannya untuk menyampaikan pemikiran,
perasaan, dan segala kebutuhannya.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 PENDEKATAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis dan
pendekatan metodologis. Dengan pendekatan teoretis, penelitian ini menggunakan
teori analisis pemerolehan bahasa dan pengaruh bahasa ibu. Pendekatan metodologis
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini bersifat
kualitatif karena hasil akhir pada penelitian ini berupa tulisan.
3.2 DATA DAN SUMBER DATA
Data diambil dari tuturan Nayla, anak berumur 5 tahun
yang masih banyak belajar bahasa dari tuturan ibunya.
3.3 TEKNIK PENGAMBILAN DATA
Teknik yang dipakai dalam penelitian ini adalah teknik
wawancara dan observasi. Dengan wawancara, penulis mengetahui sejauh mana
pemerolehan bahasa yang telah dikuasai Nayla. Sedangkan observasi dilakukan
dengan mengamati percakapan Nayla dengan ibunya.
3.4 PENYAJIAN DATA
Jadwal penelitian yang dilakukan oleh penulis:
|
Minggu 1
|
Minggu 2
|
Minggu 3
|
Prapenelitian
|
V
|
|
|
Tahap penelitian
|
|
V
|
|
Penyusunan penelitian
|
|
|
V
|
DAFTAR
PUSTAKA
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik
Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2000. Psikolinguistik. Jakarta: Grasindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar