Senin, 14 Juli 2014

Eksotisme Tari Sufi

Rabu malam (23/04) bertempat di B1-106 Gedung Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang (FBS Unnes) diselenggarakan acara “Membaca Pusaran Cinta” bersama Kiai Budi Harjono. Acara tersebut diselenggarakan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Unnes bersama Forum Morfem Bebas. Pada acara tersebut, Kiai Budi membawa serta rombongannya yaitu penari sufi dari kelompok tari sufi Pondok Pesantren Roudhotun Ni’mah Kalicari Semarang, serta pemain kecapi bernama Kang Ujang yang berasal dari Bandung.
Saat penyampaian puisi-puisi dalam antologi puisinya yang berjudul “Pusaran Cinta”, Kiai Budi mengikutsertakan tarian sufi dan petikan kecapi. Saat alunan musik dan puisi berpadu, penari sufi menyilangkan kedua tangan mereka di dada. Perlahan menunduk, kembali berdiri tegak dan mulai berputar seperti gasing. Menyilangkan tangan di dada tersebut merupakan lambang dari ketakutan mereka kelak pada saat menggigil di hadapan pengadilan. Perlahan menunduk, melambangkan ketakutan kepada Sang Pencipta. Kemudian bangkit untuk mendekatkandiri kepada-Nya dalam kepasrahan.
Memutar dan memutar terus berlawanan jarum jam dan bergerak seperti gasing. Perputaran berlawanan arah jarum jam dengan kaki kiridiinjak terlebih dahulu, melambangkan bahwa segala nafsu harus diinjak. Semakin menginjak semakin mengukuhkan tekad untuk melawan hawa nafsu. Dalam perputaran tersebut, tangan kanan melambai ke atas, menunjukkan bahwa mereka menerima cinta-Nya. Sedangkan tangan kiri melambai ke bawah mempunyai makna bahwa mereka akan menanamkan cintadari-Nya di bumi.
Pakaian penari sufi terbuat dari kain kafan. Hal tersebut mempunyai makna agar kita mengingat kematian yang akan datang kapanpun tanpa kita tahu. Sedangkan peci tinggi yang dikenakan di kepala mempunyai arti bahwa mereka membawa serta batu nisan yang akan mereka tanamkan pada pusara mereka kelak. “Melihat tari sufi ini membuat saya ingat akan kematian,” tutur Charisfa salah seorang penonton.
Sekitar pukul 23.00 acara tersebut ditutup dan diakhiri dengan tontonan yang mengharukan dari Kiai Budi. Sembari membaca puisi, Beliau menghadirkan suasana kebersamaan Beliau dengan ibunya di waktu kecil dulu. “Penutupan yang mengharukan ini membuat saya teringat pada ibu di rumah,” tutur Iis. Penutupan tersebut membuat haru peserta sampai terdengar isak tangis dari peserta yang teringat akan ibu masing-masing.

1 komentar:

  1. In this fashion my partner Wesley Virgin's autobiography launches with this SHOCKING AND CONTROVERSIAL VIDEO.

    As a matter of fact, Wesley was in the army-and shortly after leaving-he discovered hidden, "SELF MIND CONTROL" tactics that the CIA and others used to get whatever they want.

    These are the EXACT same methods tons of famous people (especially those who "come out of nothing") and the greatest business people used to become rich and successful.

    You've heard that you only use 10% of your brain.

    That's mostly because most of your brain's power is UNCONSCIOUS.

    Maybe that thought has even occurred INSIDE OF YOUR own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head about 7 years back, while driving an unlicensed, trash bucket of a car with a suspended driver's license and $3 on his bank card.

    "I'm absolutely fed up with living check to check! Why can't I turn myself successful?"

    You took part in those types of conversations, isn't it so?

    Your own success story is waiting to start. All you need is to believe in YOURSELF.

    CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S METHOD

    BalasHapus